Skip to main content

Growth Mindset vs Fixed Mindset


Ada sekelompok anak kecil dari IQ yang berbeda beda, dan mereka diberi puzzle yang semakin lama semakin sulit, sampai pada titik di atas batas kemampuan mereka.

Ternyata ada yang begitu tidak bisa, langsung menyerah dan tidak mau melakukan lagi. Ada anak yang malahan semakin bersemangat dan mencoba terus walaupun tidak bisa. Dihitung  berapa lama mereka menyerah. Bedanya sangat ekstrem.

Carol Dwek, telah melakukan riset berpuluh tahun tentang bagaimana cara otak bekerja. Secara umum Carol Membagi dua type:
Growth Mindset: otak yang mau berkembang terus, terutama sangat suka belajar dan menjadi lebih baik dengan berjalannya waktu.

Atau  Fixed Mindset:otak yang menganggap kwalitas IQ yang paling penting, bukan upaya. Dan mudah sekali menyerah karena menganggap dia kalau saat tidak bisa, walaupun berusaha akan sama saja tetap tidak bisa, jadi tidak mau berusaha.

Thomas Edison (inventor terbesar), Wright Brothers (penemu pesawat terbang), Jackson Pollock (pelukis Amerika), Marcel Proust (penulis Perancis), Elvis Presley, Ray Charles, dan Charles Darwin (Teori Evolusi), semuanya punya kesamaan: Sekolahnya tidak bagus, dan dikatakan gurunya tidak akan punya masa depan cerah.

Tetapi mengapa mereka bisa menjadi ahli di bidangnya, dan sukses besar? Menurut Carol Dwek, mereka memiliki Growth Mindset, cara berpikir yang melihat bahwa kegagalan adalah kesempatan untuk belajar lagi. Dan mereka tidak pernah berhenti belajar, memperbaiki diri, memperbaiki diri lagi, dan tidak pernah menyerah. Seperti anak2 kecil yang semakin semangat menghadapi hal2 yang sangat sulit.

Pertanyaan: Ketika nilai ujian anda C (padahal mengharap A), kena tilang, dimarahi orang tua, gagal menjual, ditolak pacar, apa yang anda katakan pada teman anda?

Fixed Mindset: Aku memang selalu sial. Aku memang berotak tumpul. Ibuku tidak cinta aku lagi. Hidup tidak adil. Aku sudah kerja keras dapat C, orang lain mencontek dapat A.

Sedangkan pada Growth Mindst: Wah aku mesti kerja lebih keras ternyata soalnya sulit2. Lain kali kalau bisnis harus lebih hati2 lah. Ibu mungkin sedang ada masalah, ya aku mengalah dulu, lain kali lebih aku harus belajar jadi salesmanship yang lebih baik.

Di Columbia University, ada brain-wave lab, dicobakan pada mahasiswa. Ketika mahasiwa diberi tahu jawaban ujian mereka salah, ternyata mahasiswa dengan Fixed Mindset tidak berniat mencari jawaban yang benar atau apa kesalahan yang telah dilakukannya yang harus diperbaiki. Pemilik Growth Mindset justru sangat antusias tahu apa yang bisa diperbaiki untuk lain kali.

Orang2 dengan Fixed Mindset terpaku pada status: Juara, terbaik, tercantik. Kekalahan adalah neraka, harus dihindari, dan segalanya terpenting pada "status”. Melihat kesuksesan sebagai hitam putih. Juara atau kalah dan menjadi orang yang tak berguna. Terbaik atau tidak sama sekali.

Sedangkan orang2 Growth Mindset, lebih mementingkan upaya dan keyakinan akan bisa lain kali kalau kita mau memperbaiki diri. Mengakui kegagalan, merangkul kesedihan, dan mau memperbaiki diri dan tidak merasa malu. Angka bukanlah segalanya, yang terpenting kita menjadi manusia selalu lebih mampu dengan mempelajari kehidupan.

Orang2 dengan Growth Mindset selalu melakukan “purposeful engagement”, keterlibatan total dengan itikad yang jelas, dalam melakukan pekerjaannya dan menjalani kehidupannya. Angka penting, tapi bukan segalanya. Tujuan membawa arah gerak yang benar, tapi tetap yang terpenting adalah upaya kita. Kalau kita sudah melakukan yang terbaik, hasil adalah nomor dua. Semangat pembelajar adalah kunci sukses.

Life Long Learning..

Comments

Popular posts from this blog

Beasiswa Australia 2017 – 2018 Program S2, S3

            Pemerintah Australia 2017 – 2018 tersebut siap menerima aplikasi beasiswa S2 atau beasiswa S3 untuk studi di sejumlah universitas terkemuka Australia. Ada persamaan beasiswa Australia Awards dengan beasiswa NZAS dari New Zealand. Yakni keduanya merupakan beasiswa penuh yang menawarkan beragam pilihan tujuan universitas.              Beasiswa Australia Awards 2017 – 2018 memberi kesempatan bagi kandidat Indonesia yang memiliki kualitas pribadi maupun profesional, kompetensi akademik, dan yang paling penting potensi untuk memberikan pengaruh bagi tantangan pembangunan di Indonesia. Sangat dianjurkan bagi pelamar dari kalangan perempuan, penderita disabilitas, dan mereka yang berasal dari fokus area berikut, yakni Aceh, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Papua Barat.              Beasiswa yang disediakan mencakup biaya kuliah penuh, biaya hidup, tiket perjalanan pp ke Australia, asuransi kesehatan, pelatihan bahasa Inggris di Indonesia sebelum kebera

Goa Surowono

Gua Surowono Kediri merupakan lorong bawah tanah dengan sungai yang airnya sangat jernih. Gua ini berada di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, yang konon merupakan sistem kanal, bagian dari  Candi Surowono , yang telah ada sejak jaman Kerajaan Kediri . Goa Surowono sebenarnya adalah aliran sungai (kanal) bawah tanah, yang menurut cerita dari penduduk setempat, sudah ada sejak jaman Kerajaan Kadiri, dan tidak ada yang tahu kapan tempat ini dibuat. Di jaman dahulu, Goa Surowono ini digunakan sebagai saluran irigasi karena berbentuk kanal dan mempunyai 5 cabang lorong utama dan panjang sekitar 800 meter bila dihitung dari ujung muara hingga bertemu aliran sungai. Karena berbentuk kanal (aliran sungai bawah tanah), rugi bila kamu berkunjung kesini dan tidak mencoba untuk memasuki terowongannya. Di awal lorong tempat masuk Goa, tingginya sekitar 160cm, bisa dilewati oleh tubuh orang dewasa. Semakin masuk ke dalam goa, lebar dan tingginy

Kepatuhan Audit Syari’ah dengan Tiga Standar AAOIFI

Oleh: Sri Sugihartati Dalam setiap kegiatan perjalanan bisnis ataupun non-bisnis, setiap lembaga memerlukan adanya sebuah pengawasan guna melihat apakah kinerja yang selama ini dijalankan apakah sesuai dengan peraturan yang berlaku secara umum atau belum. Karena secara garis besar, tujuan dari perencanaan audit adalah mendapatkan pemahaman atas bisnis dan risiko klien. Kegiatan seperti ini dilakukan oleh seorang auditor yang dalam prakteknya sekaligus sebagai pihak independen dengan tujuan untuk memberikan opini terhadap keputusan bisnis. Karenanya, lembaga keuangan syari’ah memerlukan Auditor Syari’ah untuk bertindak sebagai pengawasan dari segi syari’ah. Terdapat tiga bagian menarik yang terkait dengan kepatuhan AAOIFI, seperti halnya Dewan Pengawas Syari’ah (SSB) apakah sudah melakukan pengawasan terhadap lembaga dari sisi syari’ah, pertanggung jawaban terhadap lingkungan sosial (CSR) apakah telah disalurkan untuk kegiatan sosial, serta pengungkapan dan penyajian dari l