Ketika memulai usaha camilan, membuat merk atau label produk seringkali
diabaikan oleh para pelaku usaha. Padahal, nama produk atau yang biasanya lebih
kita kenal sebagai merk/ brand merupakan ujung tombak sebuah pemasaran produk.
Ketika suatu produk dipasarkan, dan diterima masyarakat dengan baik, maka yang
akan diingat pertama kali oleh konsumen adalah namanya.
Akan tetapi, tentunya hal ini juga harus ditunjang
dengan kualitas produk dan kekuatan rasa dari produk camilan. Bahkan,
sedemikian hebatnya kekuatan sebuah nama produk (merk/ brand), maka ketika kita
membicarakan sebuah tema, bisa jadi konsumen pun sudah mampu membayangkan
produk apa yang sedang kita bicarakan. Itulah yang disebut kekuatan positioning
produk. Yang dimaksudkan positioning produk disini adalah gambaran sebuah
produk yang melekat kuat pada merk/ brand dibenak konsumen. Sehingga, jika anda
berencana membuat usaha camilan,
maka penting sekali mempertimbangkan nama merk atau label usaha camilan Anda
yang semenarik mungkin, seunik mungkin.
Dengan membuat merk atau label produk, selain sebagai
tanda pengenal, merk atau label juga menjadi pembeda dari jenis bisnis camilan
yang lain. Tidak menutup kemungkinan, saat ini banyak pelaku usaha lain yang
menggeluti usaha serupa.
BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis
Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Konsep ATM, Amati Tiru dan Modofikasi bisa jadi
dilakukan oleh orang lain untuk meniru kesuksesan usaha Anda. Oleh karena itu,
selain nama yang menarik, desain kemasan produk juga perlu diperhatikan.
Semakin unik kemasan produk, bisa jadi hal tersebut menjadi nilai tambah bagi
produk Anda. Dengan hal tersebut maka konsumen pun akan lebih mudah mengenali
produk camilan Anda karena kemasan produk yang Anda miliki punya ciri khas yang
tidak biasa.
Dalam kemasan produk, selain membuat merk/ label,
produsen juga harus mencantumkan tanggal kadaluarsa dan komposisi produk secara
detail. Hal ini bertujuan agar konsumen tidak ragu dalam mengkonsumsi produk
anda. Pencantuman komposisi bahan baku selain berguna untuk memberikan
pendidikan kepada konsumen, juga akan sangat berguna dalam proses pengurusan
ijin, baik ijin P-IRT, sertifikat HALAL maupun ijin BPOM.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membuat
merk atau label pada kemasan produk, antara lain :
1. Membuat
Merk Dengan Sablon Plastik
Keunggulan:
Bila menggunakan kemasan plastik bersablon, camilan
tentunya lebih aman karena tidak tercampur langsung dengan tinta pada tulisan
merk/ label. Selain itu tampilan akan lebih rapi dan menarik dengan aneka
desain gambar atau tulisan yang terlihat jelas pada kemasan.
Kelemahan:
Dari segi harga, kemasan plastik bersablon relatif
lebih mahal dengan kisaran harga sekitar Rp 100 sampai Rp 300 per lembar.
Padahal, untuk usaha camilan dibutuhkan ratusan hingga ribuan kemasan per
harinya. Jika penjualan anda belum maksimal, hal ini tentu akan menjadi
beban tersendiri bagi biaya promosi.
2. Membuat
Merk Dengan Cetak Kertas
Keunggulan:
Kemasan dalam label kertas harganya lebih murah.
Misalnya anda menggunakan label kertas berukuran 5cm x 4,5 cm untuk kemasan
camilan per 100 gram, biaya yang dibutuhkan hanya Rp 4,-. Dengan perhitungan 1
lembar HVS menghasilkan 20 lembar kertas label ukuran 5×4,5; satu rim kertas
HVS isi 500 lembar (20×500 = 10.000 lembar). Sedangkan biaya cetak + beli
kertas 1 rim = Rp 40.000. Perhitungannya tinggal dibagi saja, yaitu Rp 40.000 :
Rp 10.000 lembar = Rp 4,- / lembar.
Kelemahan :
Jika camilan yang diproduksi mengandung minyak, label
kertas akan luntur. Dari segi kesehatan hal ini tentunya akan merugikan
konsumen. Proses perijinannya pun akan mengalami kesulitan karena di bawah
standar keamanan roduk makanan. Tetapi ada solusi lainnya, yaitu masukkan
kertas label ke dalam plastik kecil terlebih dahulu, sehingga tidak bercampur
langsung dengan produk camilan anda.
Sumber: http://bisnisukm.com
Comments